Rabu, 30 September 2015

Contoh Proyek Pembangunan



CONTOH PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DAGO SUITE BANDUNG

GAMBARAN PROYEK

1.    Latar Belakang Pembangunan
           
Kawasan Bandung utara telah lama menjadi salah satu kawasan padat penduduk di Kota Bandung. Banyaknya pusat-pusat perbelanjaan dan universitas tinggi ternama negeri maupun swasta, telah menjadikan kawasan ini sebagai kawasan yang menarik pendatang, baik sebagai mahasiswa, penghuni tetap, maupun pengunjung yang berwisata.

Jalan Sangkuriang, yang terletak di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, merupakan salah satu kawasan pemukiman yang berlokasi sangat strategis di wilayah Bandung Utara. Lokasi ini terletak tidak jauh dari pusat perbelanjaan dan perkantoran di Jalan Ir. H. Djuanda, serta kawasan perguruan tinggi di Jalan Dipati Ukur dan Jalan Ganesha. Hal ini juga didukung oleh sarana dan prasarana transportasi seperti angkutan umum, yang dapat menghubungkan Jalan Sangkuriang menuju lokasi-lokasi tersebut.

Besarnya potensi permintaan akan permukiman serta padatnya kawasan Sangkuriang, telah menarik pengembang untuk mengembangkan hunian vertical di kawasan ini. PT Bandung Artha Mas, saat ini sedang melakukan pembangunan dua buah apartemen yakni Beverly Dago Residence dan Dago Suite di Jalan Sangkuriang, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong Bandung. 

2.  Lokasi Proyek

Proyek Pembangunan Apartemen Dago Suite berlokasi di Jalan Sangkuriang No.13, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.




3. Lingkup Pekerjaan Proyek

Pekerjaan yang terdapat di Proyek Pembangunan Apartment Dago Suites meliputi:
1. Persiapan, mobilisasi & demobilisasi
2. Pekerjaan bored pile
3. Pekerjaan raft foundation
4. Pekerjaan struktur dinding penahan tanah
5. Pekerjaan struktur atas, meliputi kolom, balok, dinding, dan pelat lantai
6. Pekerjaan waterproofing dinding penahan tanah
7. Pekerjaan floor hardener area parkir basement dan area tangga
8. Pekerjaan urugan tanah sisi dinding penahan tanah

Adapun lingkup pekerjaan yang diamati selama kerja praktek berlangsung di antaranya:
1. Pekerjaan galian dan urugan
2. Pekerjaan raft foundation dan bore pile
3. Pekerjaan struktur beton kolom lantai 1
4. Pekerjaan struktur beton balok 1
5. Pekerjaan struktur beton pelat lantai 1
6. Pekerjaan struktur dinding penahan tanah 

4. Pendanaan Proyek

Sumber dana proyek berasal dari PT. Bandung Artha Mas sebagai pemilik dari proyek tersebut. Uang muka yang dibayarkan terhadap kontraktor sebesar 20% dengan retensi 5%. Uang muka dibayarkan setelah kontraktor menyerahkan uang jaminan sebesar 20%. Pembayaran dilakukan setiap bulan disesuaikan dengan progrres pekerjaan bulanan sesuai permintaan kontraktor, dikurangi dengan retensi 5%. Waktu pelaksanaan pengerjaan struktur selama 11 bulan dengan masa pemeliharaan 180 hari kalender. Jika terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan proyek, maka kontraktor dikenai denda keterlambatan 0,1% per hari dari nilai kontrak dengan maksimal denda 5%.

PROSES PERENCANAAN
Perencanaan struktur proyek Apartemen Dago Suites Bandung mengacu pada peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia, diantaranya:

1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI-03-2847-2002
2. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983
3. Standar Perencanaan Ketahanan untuk Rumah dan Gedung, SNI-03-1726-2002
4. Baja Tulangan Beton, SNI-07-2052-2002
5. ASTM Standar in Building Codes
6. Japanese Architectural Standard Specification, Steel Structure Work (JASS 6)
7. Japanese Standard Association (JISS) 

1.     Perancangan Struktur Bawah
Perancangan struktur bawah meliputi perancangan pondasi, dan perancangan soldier pile.

2.     Perancangan Pondasi

Berdasarkan hasil penyelidikan kondisi tanah, disimpulkan bahwa jenis pondasi yang cocok sesuai dengan kondisi daya dukung lapisan atas yang rendah dan kedalaman tanah keras adalah pondasi raft (rakit) dan bored pile.
Raft foundation merupakan solusi dari adanya tanah lunak yang terdapat pada kedalaman yang dangkal. Selain itu, pondasi ini juga berguna untuk mendukung kolom-kolom yang jaraknya terlalu berdekatan sehingga tidak memungkinkan untuk dipasangi telapak satu persatu.



Pondasi rakit merupakan jenis pondasi yang umum digunakan pada bangunan gedung bertingkat tinggi, dengan basement yang dalam. Pada proyek ini, pondasi rakit berfungsi sebagai lantai kerja yang menyalurkan beban ke tanah dan sebagai pemberat bangunan. Pondasi rakit pada proyek ini merupakan pelat setebal 0.8 meter, dengan menggunakan beton K-350 dan tulangan U-50. Pondasi rakit juga berfungsi sebagai pelat lantai terendah yaitu basement 4.

Bored pile atau sumuran merupakan pondasi untuk kedalaman tanah keras 2-6 meter dibawah permukaan tanah. Tipe pondasi sumuran yang digunakan adalah dengan diameter 1,2 m dengan kedalaman 2,5 m dengan mutu K-225.

Dari hasil penyelidikan lapangan dan laboratorium, direkomendasikan penggunaan jenis pondasi dalam dengan metode bored pile yang dicor di tempat. Kelebihan pondasi bored pile adalah dapat menembus lapisan lempung tufaan yang keras sehingga mempunyai tahanan horizontal yang besar. Tahanan horizontal ini diperlukan pada bangunan yang dibangun di daerah berlereng karena dapat membantu meningkatkan faktor keamanan stabilitas lereng.

3. Perancangan Soldier Pile

Soldier pile adalah pondasi yang berfungsi sebagai penahan tanah dan menahan desakan air tanah yang biasa digunakan pada saat pembangunan basement. Pada proyek ini soldier pile digunakan sebagai perkuatan tanah agar bangunan yang berada di samping proyek tidak amblas. Pekerjaan ini dilakukan sebelum pekerjaan galian. Mutu beton yang digunakan adalah K-225. 

       4. Perancangan Basement
Basement pada bangunan Apartemen Dago Suites berfungsi sebagai tempat parkir serta pengolahan air kotor pada basement terbawah. Secara umum, struktur basement hampir sama dengan struktur atas, yakni terdiri dari kolom, balok, dinding, tangga, dan pelat lantai. Hal yang membedakan adalah adanya ramp dan retaining wall serta perkuatan raft pada basement terbawah.

 5. Perancangan Ramp
Ramp merupakan sarana yang menghubungkan lantai basement ke area parkir luar. Ramp dirancang menggunakan mutu beton fc’=25 MPa serta mutu tulangan yang digunakan U-50 untuk tulangan ulir dengan diameter kurang dari 12mm. 





PROSES PELAKSANAAN
Selama kerja praktek berlangsung, pengamatan di lapangan dilakukan beberapa kali. Pengamatan di lapangan ini berguna untuk menambah wawasan mengenai praktek pelaksanaan konstruksi di lapangan. Dari hasil pengamatan tersebut, dapat dipelajari beberapa proses pelaksanaan konstruksi dan material pendukungnya.
Pada subbab berikut akan dijelaskan mengenai pelaksanaan pekerjaan yang diamati selama kerja praktek.


ASPEK MANAJEMEN PROYEK

Organisasi Proyek
Pembangunan Apartemen Dago Suites Bandung melibatkan empat pihak, yaitu owner, konsultan perencanaan, konsultan pengawas, dan kontraktor pelaksana. Yang bertindak sebagai owner adalah PT. Bandung Artha Mas, sedangkan konsultan perencanaan dibagi menjadi tiga pihak, yaitu PT. Ketira Engineering Consultants sebagai perencana struktur, PT. Bina Enarcon Engineering sebagai perencana arsitektur, dan PT. Metakom Pranata sebagai perencana mechanical/electrical. Konsultan pengawasan berasal dari in-house PT. Bandung Artha Mas sendiri, dan PT. Wika Bangunan Gedung bertindak sebagai kontraktor pelaksana.
Berikut ini adalah struktur umum dari bagan kerjasama keempat pihak tersebut:
 



Owner

Owner adalah seorang atau badan usaha pemerintah/swasta ataupun pihak tertentu yang mempunyai gagasan, dana, dan menghendaki suatu pekerjaan dilaksanakan oleh pihak lain sehubungan dengan kepentingannya atau hasil pekerjaan. Kewajiban yang harus dijalankan oleh PT. Bandung Artha Mas selaku owner sesuai dengan kontrak adalah sebagai berikut:
  
1. Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek
2. Memproses tagihan dan membayar biaya pelaksanaan sesuai dengan yang tertera pada kontrak.
3. Memberikan tugas kepada kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan proyek.
4. Membantu kontraktor untuk mendapat rekomendasi izin yang diperlukan.
5. Membantu kontraktor untuk berkoordinasi antar berbagai pihak yang terlibat dalam konstruksi.
6. Meminta pertanggungjawaban kepada konsultan pengawas.

Sedangkan hak yang diperoleh oleh owner adalah sebagai berikut:
1. Membuat Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Memperoleh hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis desain yang telah disetujui
3. Menolak hasil pekerjaan yg diserahkan kontraktor apabila tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dokumen penawaran
4. Menerima as built drawing saat serah terima pekerjaan
5. Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan
6. Meminta pertanggungjawaban kepada kontraktor atas hasil pekerjaan konstruksi
7. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak kontraktor yang tidak dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak 

Konsultan

Pihak konsultan dalam proyek ini dibedakan menjadi konsultan perencana dan konsultan pengawas. Konsultan perencana adalah pihak yang dipilih oleh owner untuk membantu desain konstruksi sampai dengan menghitung volume kebutuhan yang tertuang dalam BoQ (Bill of Quantity). Adapun kewajiban dari konsultan perencana adalah :
1. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan owner
2. Membuat gambar kerja pelaksanaan
3. Membuat rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan konstruksi (RKS) sebagai pedoman pelaksanaan
4. Membuat rencana anggaran biaya konstruksi
5. Memproyeksikan keinginan atau ide owner ke dalam desain
6. Melakukan perubahan desain jika terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
7. Bertanggung jawab atas desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan konstruksi 


Sedangan untuk hak dari konsultan perencana adalah:
1. Mempertahankan desain jika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan konstruksi yang tidak sesuai dengan rencana
2. Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam pelaksanaan konstruksi
     
Konsultan pengawas adalah pihak yang bertanggung jawab mengawasi pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor agar sesuai dengan desain yang ditetapkan. Pada proyek ini, konsultan pengawas berasal dari in-house PT. Bandung Artha Mas sendiri. Adapun kewajiban dari konsultan pengawas adalah:

1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja
2. Melaksanakan pengawasan secara rutin selama masa pelaksanaan konstruksi
3. Membuat laporan progres pekerjaan kepada owner
4. Memberikan saran atau pertimbangan kepada owner maupun kontraktor dalam pelaksanaan konstruksi
5. Mengoreksi dan menyetujui shop drawing yang diajukan kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan konstruksi
6. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek material yang diusulkan oleh kontraktor 

Selain itu, hak dari konsultan pengawas sebagai berikut:
1. Menegur pihak kontraktor jika terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja
2. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika kontraktor tidak memperhatikan peringatan yang diberikan
3. Memberikan tanggapan atas usul pihak kontraktor
4. Memeriksa shop drawing dari kontraktor
5. Melakukan perubahan dengan membuat berita acara perubahan (site instruction)
 

Kontraktor

Kontraktor adalah pihak yang dipilih oleh owner untuk membangun konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam dokumen kontrak dan bertanggung jawab akan pelaksanaannya agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kewajiban yang harus dikerjakan oleh PT. Wika Bangunan Gedung selaku kontraktor adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang telah direncanakan dan ditetapkan dalam kontrak perjanjian pemborongan
2. Memberikan laporan progress proyek yang meliputi laporan harian, mingguan, serta bulanan kepada owner
3. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, peralatan, dan alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan waktu, biaya, kualitas, dan keamanan pekerjaan
4. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
5. Melindungi semua peralatan dan bahan dari kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan
6. Menjamin keselamatan dan keamanan pekerja di lapangan
Sedangkan hak yang didapatkan kontraktor adalah:
1. Mendapat kepastian pekerjaan konstruksi dari owner
2. Mendapat kepastian pembayaran setelah pelaksanaan konstruksi sesuai dengan kontrak
3. Mendapat jaminan asuransi untuk tenaga kerja yang melaksanakan konstruksi

Berikut ini adalah struktur organisasi pihak kontraktor proyek:


Sumber: Dokumen PT. Wika Bangunan Gedung
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Kontraktor

  
 Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kontraktor adalah melaksanakan pembangunan Apartemen Dago Suites Bandung. Pekerjaan meliputi pembangunan struktur apartemen 18 lantai dan basement 4 lantai, dengan luas tapak ± 3.120 m2 dan luas lantai bangunan ± 49.463 m2.
Spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan adalah:
1. Persiapan, mobilisasi & demobilisasi
2. Pekerjaan bore pile dengan diameter 1200 mm, kedalaman 2500 mm, sejumlah 107 titik.
3. Pekerjaan raft foundation dengan tebal 800 mm
4. Pekerjaan struktur dinding penahan tanah (DPT)
5. Pekerjaan struktur atas, meliputi balok, kolom, tangga, dinding dan pelat lantai.
6. Pekerjaan waterproofing integral dinding penahan tanah
7. Pekerjaan floor hardener area parkir basement dan area tangga
8. Pekerjaan urugan tanah sisi dinding penahan tanah (DPT) 

Volume pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebanyak:
1. Beton = ± 17.757,74 m3
2. Besi = ± 2.708,91 ton
3. Bekisting = ± 92.983,00 m2
4. Waterproofing Integral = ± 618,44 m3
5. Floor Hardener 4 kg/m2 = ± 11.807,00 m2 (Area Parkir)
6. Floor Hardener 3 kg/m2 = ± 792,00 m2 (Area Tangga)

Penentuan Macam, Volume, dan Harga Satuan Pekerjaan
Proses penentuan macam, volume, dan harga satuan pekerjaan dijelaskan sebagai berikut:
1. PT. Bandung Artha Mas sebagai owner menyiapkan dokumen pelelangan berdasarkan desain awal dari konsultan perencana yang ditunjuk. Salah satu isi dari dokumen pelelangan adalah nilai volume dan satuan pekerjaan berdasarkan desain awal.
2. Pada saat pelelangan, peserta diwajibkan untuk mengisi harga pada setiap satuan volume pekerjaan yang diberikan. Kemudian peserta lelang memberikan BoQ dari desain awal. Namun peserta lelang juga dapat melakukan optimasi dari desain awal. Hasil optimasi menjadi dasar dalam pembuatan BoQ baru.
3. Setelah didapatkan pemenang lelang, dilaksanakan rapat negosiasi antara PT. Bandung Artha Mas dan PT. Wika Bangunan Gedung untuk menyepakati volume dan harga satuan pekerjaan yang dipakai pada pelaksanaan konstruksi. Umumnya dalam menentukan besaran volume, harga satuan, serta macam pekerjaan diperoleh melalui proses survei dan berdasarkan design engineering detail (DED).

Pengendalian Jadwal Pekerjaan
Sebelum proyek dimulai, disusun jadwal pekerjaan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan oleh owner. Namun sejalan dengan pengerjaan proyek, jadwal pekerjaan harus disesuaikan kembali dengan progres pekerjaan di lapangan. Perubahan jadwal pekerjaan ini dibuat berdasarkan produktivitas pekerja dan volume pekerjaan yang belum dilaksanakan. Produktivitas pekerja dapat diperoleh dari hasil kerja yang telah dilakukan. Perubahan jadwal pekerjaan ini berpengaruh pula pada jumlah pekerja yang seharusnya tersedia untuk memenuhi batas penyelesaian pekerjaan.

Prosedur Pengadaan Bahan, Peralatan, dan Tenaga Kerja
Proses pengadaan bahan, peralatan, dan tenaga kerja di proyek ini melibatkan beberapa tahapan, yaitu:
a. Pengadaan bahan dan peralatan
Proses pengadaan bahan dan peralatan dilakukan oleh pihak kontraktor.
Pelaksana Umum membuat daftar permintaan bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek. Daftar tersebut harus disetujui terlebih dahulu oleh Site Engineer dan Komersial. Bagian pengadaan lalu melakukan pemesanan terhadap supplier.
Ketika barang tiba di lokasi proyek, bagian penerimaan atau gudang wajib memeriksa barang atau material untuk memastikan kualitas, mutu, ukuran, dan volume sesuai dengan pemesanan. Setelah itu, dibuat dokumen PO (Purchase Order) oleh staf Gudang & ADM, kemudian dilakukan koordinasi dengan pihak supplier untuk pengiriman bahan dan peralatan yang telah dipesan. Bagian gudang lalu membuat Berita Acara Penerimaan Barang (BAPB) yang ditandatangani pegawai gudang, Quality Control, dan Komersial. BAPB tersebut kemudian diserahkan ke bagian keuangan untuk diselesaikan pembayarannya.
Sedangkan untuk peralatan konstruksi, hampir 70% dari peralatan merupakan pinjaman dari PT. Wika Gedung. Peralatan yang kurang disewa dari pihak ketiga. Pihak logistik akan membuat daftar peralatan yang diperlukan. Proses selanjutnya sama dengan proses pengadaan bahan.
 


Alur proses pengadaan bahan dan peralatan digambarkan melalui diagram berikut:


a. Pengadaan Tenaga Kerja

Tenaga kerja disuplai oleh mandor sesuai dengan permintaan dari pihak Komersial. Mandor mengajukan penawaran harga per pekerjaan, kemudian dipertimbangkan oleh Site Engineering Manager (SEM). Jika penawaran yang diajukan sesuai dengan RAB yang ada, maka akan dibuat persetujuan antara kedua pihak. Mandor kemudian menyediakan pekerja sesuai dengan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.



Prosedur Pembayaran
Proses pembayaran bahan, peralatan, tenaga kerja, dan hasil pekerjaan di proyek ini melibatkan beberapa tahapan, yaitu:
a. Pembayaran Bahan dan Peralatan
Supplier menagih pembayaran atas bahan dan peralatan yang telah diterima oleh pihak proyek, dilengkapi dengan surat jalan asli, fotokopi PO (Purchase Order), kuitansi, dan faktur pajak yang kemudian dikirim ke lokasi proyek. Selanjutnya, pihak pengadaan melengkapi Berita Acara Penerimaan Barang (BAPB). Berkas tersebut diberikan ke bagian administrasi proyek untuk dilengkapi dengan TTAP (Tanda Terima Tagihan Pembayaran) dan formulir pengecekan yang ditandatangani oleh bagian pengadaan, SEM (Site Engineering Manager), PM (Project Manager). Berkas yang sudah disahkan dikirim ke kantor cabang dan kemudian diverifikasi oleh kantor cabang dan dikirimkan ke Kantor Pusat. Kantor pusat mengirimkan dana ke kantor cabang, kemudian kantor cabang membagi-bagi ke proyek yang dibawahinya. Proyek mengusulkan pembayaran ke kantor cabang. Kantor cabang akan merekap data pembayaran dari proyek-proyek yang ada, untuk dikirimkan ke kantor pusat. Lalu, kantor pusat mengurus pembayaran langsung ke supplier sesuai usulan dari kantor cabang. 
 
Alur proses pembayaran barang digambarkan melalui diagram berikut:



b. Pembayaran Tenaga Kerja
Pembayaran tenaga kerja dilakukan mingguan. Pihak kontraktor akan memberikan pembayaran langsung kepada mandor. Besar pembayaran yang diberikan kontraktor sesuai dengan volume pekerjaan yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, mandor akan membagikan pembayaran tersebut kepada para pekerja sesuai dengan waktu efektif kerja.
c. Pembayaran Hasil Pekerjaan
Pembayaran dilakukan sesuai dengan progres kerja yang telah dicapai per bulan. Kemudian, dibuat berita acara pekerjaan untuk diberikan kepada owner. Berita acara tersebut dicek ulang di lapangan oleh konsultan pengawas. Konsultan pengawas melaporkan hasil pengecekan kepada owner mengenai kesesuaian berita acara dan progres kerja di lapangan. Dari laporan tersebut, owner menghitung persentase pekerjaan yang telah diselesaikan oleh kontraktor. Persentase tersebut dijadikan acuan untuk menghitung besar pembayaran. Besar pembayaran dari pihak owner dikeluarkan dan disampaikan melalui kantor pusat dan diteruskan ke kantor cabang.  

Prosedur Perubahan Lingkup Pekerjaan
Perubahan pekerjaan dapat dilakukan atas permintaan owner ataupun kontraktor. Perubahan yang dimintakan tersebut kemudian disampaikan kontraktor ataupun owner dalam bentuk tertulis berupa Standing Instruction. Setelah itu dilakukan evaluasi mengenai perubahan tersebut oleh kedua pihak. Setelah ada kesepakatan mengenai perubahan tersebut, kedua pihak menandatangani Berita Acara Perubahan Pekerjaan yang mencakup perubahan-perubahan yang diinginkan, jadwal, penyesuaian harga, dan segala perubahan yang terkait. Dikarenakan kontrak proyek ini adalah lumpsum fixed price, jika perubahan yang dilakukan lebih dari 10%, maka harus dibuat kontrak baru atau adendum kontrak. Jika tidak melebihi 10%, maka cukup dibuat penambahan dan pengurangan pekerjaan saja.
 

PROSES PENGADAAN KONTRAKTOR
Prosedur Pengadaan
Proses pengadaan kontraktor diadakan dengan cara undangan tertutup. Pihak PT. Bandung Artha Mas memberikan undangan pelelangan kepada beberapa kontraktor yang dianggap layak dan kredibel untuk melaksanakan proyek ini.
Kontraktor-kontraktor yang diundang tersebut diharuskan melakukan pendaftaran dan mengambil dokumen pelelangan yang diperlukan. Kemudian, PT. Bandung Artha Mas mengundang para kontraktor untuk hadir dalam penjelasan mengenai proyek pembangunan Apartemen Dago Suites Bandung. Selanjutnya, dilakukan peninjauan lapangan yang diikuti oleh para kontraktor undangan untuk melihat situasi dan kondisi lokasi proyek. Lalu, para kontraktor tersebut diberikan tenggang waktu untuk memasukkan dokumen penawaran yang antara lain berisi:
1. Surat kuasa
2. Fotokopi jaminan penawaran
3. Surat penawaran harga
a. Perincian harga penawaran
b. Daftar harga satuan bahan dan satuan upah buruh
c. Analisa harga satuan
4. Metode pelaksanaan
5. Jadwal waktu pelaksanaan
6. Struktur organisasi proyek
7. Fotokopi akte pendirian perusahaan beserta perubahannya
8. Fotokopi surat ijin usaha konstruksi (SIUJK)
9. Fotokopi surat badan usaha konstruksi (SBU)
10. Fotokopi surat ijin usaha perdagangan (SIUP)
11. Fotokopi tanda daftar perusahaan (TDP)
12. Fotokopi surat keterangan domisili
13. Fotokopi SITU dan HO
14. Fotokopi sertifikat ISO 9001 : 2008
15. Fotokopi sertifikat ISO 14001 : 2004
16. Fotokopi sertifikat OHSAS 18001 : 2007 & SMK3

Setelah dokumen penawaran diterima, PT. Bandung Artha Mas melakukan kualifikasi dan negosiasi harga dengan pihak kontraktor. Dari tahapan tersebut, akan dipilih satu kontraktor yang menjadi pemenang lelang. PT. Wika Bangunan Gedung terpilih menjadi kontraktor proyek yang menangani bagian struktur Apartemen Dago Suites Bandung.
Dengan terpilihnya PT. Wika Bangunan Gedung sebagai pemenang lelang, PT. Bandung Artha Mas mengeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja dan dilakukan penandatanganan kontrak antara kedua pihak tersebut.

Organisasi Pengadaan
Khusus untuk pelelangan ini dibentuk tim khusus pelelangan dari PT. Bandung Artha Mas yang terdiri dari:
1. Quantity surveyor manager
2. Construction method 
3. Staf PQ
4. Staf estimator struktur dan arsitektur
5. Staf estimator mekanikal dan elektrikal

Struktur organisasi tim pelelangan tergambarkan pada gambar di bawah ini:



Tata Cara Pengambilan Keputusan
Keputusan yang diambil dalam pelelangan ini adalah hasil dari rapat internal PT. Bandung Artha Mas. Tahapan kualifikasi dan negosiasi harga antara PT. Bandung Artha Mas dan pihak kontraktor menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan. Keunggulan PT. Wika Bangunan Gedung dibandingkan kontraktor lainnya terletak pada segi administrasi, teknis, serta biaya yang paling kompetitif, selain itu PT. Wika Bangunan Gedung telah memiliki jam terbang dan reputasi yang cukup baik dalam pembangunan gedung bertingkat tinggi.